Bridge adalah suatu cara untuk
menghubungkan dua segmen network terpisah bersama-sama dalam suatu protokol sendiri.
Paket yang diforward berdasarkan alamat ethernet, bukan IP address (seperti
halnya router). Karena forwarding paket dilaksanakan pada Layer 2, maka semua
protokol dapat melalui sebuah bridge.
Jadi analoginya seperti ini, anda
mempunyai sebuah jaringan local 192.168.0.0/24 gateway ke sebuah modem ADSL yg
juga sebagai router dengan ip local 192.168.0.254 dan ip public 222.124.21.26.
Anda ingin membuat proxy server dan mikrotik sebagai
BW management untuk seluruh client. Nah mau ditaruh dimanakan PC mikrotik
tersebut? Diantara hub/switch dan gateway/modem? Bukankah nanti jadinya dia
sebagai NAT dan kita harus menambahkan 1 blok io privat lagi yang berbeda dari
gateway modem?
Solusinya mikrotik di set sebagai
bridging, jadi seolah2 dia hanya menjembatani antar kabel UTP saja. Topologinya
sbb:
Internet----------Moderm/router-----------Mikrotik--------Switch/Hub-----Client
Setting
bridging menggunakan winbox
1.
Menambahkan interface bridge
Klik menu Interface
kemudian klik tanda + warna merah untuk menambahkan interface, memberi nama interface bridge, missal kita beri nama bridge1
2.
menambahkan interface ether local dan public pada interface
Klik menu IP>Bridge>Ports , kemudian klik tanda + untuk
menambahkan rule baru:
Buat 2 rules, untuk
interface local dan public.
3. Memberi IP
address untuk interface bridge
Klik menu IP kemudian
klik tanda + untuk menambahkan IP suatu interface, missal 192.168.0.100, pilih
interface bridge1 (atau nama interface bridge yang kita buat tadi)
0 Comment for "Mikrotik sebagai Bridging"